Zaman Sudah Digital, Proses Bikin KTP Lambat, Bayar Pajak Kendaraan Masih Wajib KTP Asli



Jaman telah kekinian, telah digital, tetapi sebatas bayar pajak kendaraan bermotor saja masih dipersulit. Masih harus gunakan KTP. Demikian, buat KTP bertambah lamban proses jadi daripada bikim SIM.


Kenapa saya sebutkan demikian? Jika semula saya membaca, dengar, serta memperhatikan keluh kesah warga yang

ingin memberi uang ke negara saja dipersulit.

Serta dalam kotak kometar artikel berkaitan, saya dapatkan tanggapan netizen "mbok ya dipermudahkan g perlu make harus ktp yang punyai kendaraan. semasa tidak tertera barang curian, siapapun yang bayarkan memang mengapa sich???? ribet sangat!! skemanya samsat ditingkatin dong, zaman tehnologi masih make langkah kuno."

Ada pula tanggapan yang menyebutkan "ya pada intinya jangan dipersulit dengan foto copy bpkb semua jenis. ini ingin setor uang ke kas negara, bukan ingin minjam. satu kali lagi. jangan dipersulit".

Kecuali tanggapan warga serta netizen, saya mendapatkan narasi dari tetangga saya yang alami insiden langsung begitu susahnya bayar pajak kendaraan bermotor tanpa KTP asli.

Peristiwanya, bulan Juli 2020, salah satunya motor anaknya bertepatan habis pajaknya. Tetapi, bertepatan , E-KTPnya memiliki masalah sebab telah tidak bisa dibaca serta rusak sebab satu hal. Sebab situasi corona, karena itu walau telah mengatur kembali lagi E-KTP, cuma mendapatkan resi serta dijanjikan oleh Kelurahan E-KTP baru jadi bulan September 2020.

Ini memusingkan, waktu buat SIM saja satu hari jadi, waktu membikin E-KTP harus tunggu beberapa bulan, walau sebenarnya cuma mengubah E-KTP yang rusak, bukan membuat E-KTP baru. Walau membuat E-KTP baru juga, prosedurnya hampir sama dengan membuat SIM kan?

Mengakibatkan, waktu mengatur ekstensi pajak kendaraan bermotor ke Samsat, bekalnya ialah BPKB asli, STNK asli, serta Resi KTP asli, tetapi bukan lagi yang mode print out serta ada fotonya dengan logo Dukcapil.

Waktu, tetangga memotretkopi berkas, petugas photo copy di lingkungan Samsat telah memperingatkan, jika sejauh ini, jika KTPnya gunakan Resi mode saat ini, tentu tidak diterima. Tetapi, untuk menunjukkan, karena itu tetangga saya masih masukkan berkas ekstensi pajak ke loket.

Rupanya betul, baru di loket pertama dibagian kontrol berkas, telah di tolak sebab KTPnya resi.

Untuk jadi masyarakat negara yang patuh pajak, tetangga saya juga coba kembali pada Kelurahan, untuk minta print out resi E-KTP yang ada fotonya dari Dukcapil.


 

Postingan populer dari blog ini

The mural, repaintinged in Nov in homage towards Rashford's deal with kid meals

centred on the summer solstice,

Are actually area analysis centres actually relocating treatment more detailed towards residence?